Kuat

Kita Pernah berada disudut sama

mataSama rata sama rasa menggengam asa

 

Kau menghadapku tapi tak ada kata hanya mata yang berbicara

Dan kamu menghentikannya karena bosan

 

Lebih indah berbicara saat senja

Lebih mudah membuatku melupakan asa dan terlelap dalam mimpi

 

Kata menjadi kalimat ketika frekuensi kita mereda

Mencari arah yang berbeda saat pandangan kita tak lagi sama

 

Lebih indah berbicara saat senja

Lebih membuat kita melupakan penat dan terlelap dalam mimpi yang menipu

Bersama kita pejamkan mata

Menipu diri dengan kata

 

Ketika senja kembali datang

Kau menghadapku masih sama tak ada kata hanya mata yang berbicara

 

“kapan ini berhenti”?

Dan cakrawala senja menjawab: kamu kuat

Dan kita berdua menjawab: kita pernah berada disudut yang sama…………..kuat

~inspired “Riwayat negeri yang haru kumpulan cerpen kompas terpilih 1981-1990”

Segara

03/04/2016

 

 

Semua Indah Pada waktunya ;)

 

menggulung cerita lama

seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan
dia selalu mendapatkan cibiran prihal pekerjaan kantornya, bos nya yang pelit. dan sahabat baiknya pindah
ke kantor yang secara tidak langsung adalah kompetitor.

saat itu ibunya sedang membuat sayur asam, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya,
dengan senang hati dia berkata. “Tentu, Aku suka masakan Ibu!”

“nih, cicipi asam jawa ini” ibu menawarkan.
“Yoi” ujar si anak. “Bagaimana dengan melinjo mentah?, terasi
“Buu..selain asam jawa itu tidak layak dicoba

Ibu sembari tersenyum ” Semua itu tidak enak jika dicoba satu persatu.tetapi jika di campur
menjadi satu dengan proses yang benar, akan menjadi masakan enak”

Dia Yang Tak Terhingga (Tuhan) bekerja dengan cara yang sama seperti yang ibu katakan

seringkali kita mengeluh dan bertanya kenapa Dia selalu memberikan masa-masa sulit dan tidak menyenangkan

tapi Dia Maha Tahu, Maha dari segala Maha, jika Dia membiarkan segala sesuatu terjadi
satu persatu, itu berarti sesuai dengan rancangan-Nya maka segala sesuatunya akan sempurna pada akhirnya. ingat Hukum Proses Nak!

semua ini adalah proses Nak, untuk penyempurnaan hidup kita, coba kau rasakan Tuhan amat betapa mencintai kita?

contoh:
Tuhan menciptakan Bulan dan Bintang, bintang butuh cahaya untuk bersinar begitupun sebaliknya, mereka diciptakan terpisah, tapi karena saling mengisi dan menyempurnakan satu sama lain hasilnya cahaya indah bintang. Hidup harus begitu Nak!… Dia Tidak jauh seperti halnya bulan dan bintang, Dia ada di hati kita,Dia memilih berdiam di hati kita. Untuk menjadi pendengar yang teramat baik untukmu Nak.

bersyukur atas semua anugrahnya,meski pahit jika dapat manis jangan kau dongakkan kepalamu Nak
percayalah, dalam jalanNYA semua itu akan indah pada waktunya….

Segara

09.03.16

Kisah Sebatang Pensil

Si anak lelaki memandangi neneknya yang sedaang menulis surat, lalu bertanya,
“Apakah Nenek sedang menulis cerita tentang kegiatan kita? Apakah cerita itu tentang aku?”
Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata pada cucunya,
“Nenek memang sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting daripada kata kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan. Mudah mudahan kau menjadi pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”
Si anak lelaki merasa heran; diamat-amatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja.
“Tapi pensil itu sama saja dengan pensil pensil-pensil lain yang pernah kulihat!”
“itu tergantung bagaimana kau memandang segala sesuatunya, ada lima pokok yang penting, dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam menjalani hidupmu.
“Pertama, kau sanggup melakukan hal-hal besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendaknya-NYA.
“Kedua : sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.
“Ketiga: pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa-apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.
“keempat: yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit didalamnya, Jadi perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu.
“Dan akhirnya, yang kelima: pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kaulakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kaulakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu”

Paulo Coelho

thank you to someone who has given this good book……

Kala Biduk Rapuh

Biduk telah rapuh
Jiwaku karam
Mengarungi sunyimu
Tak tahu beberapa jauh
Telah kususuri bibir pantaimu
Hingga tubuhku terkubur pasir cintamu
Hanya wangi tubuhmu
Yang menyusup relung hati
OH..langit masihkah senja
Menemani Jiwa yang terjaga rasa
Angin masihkah desirmu
Menerpa wajah yang tercoreng kegelisahan
Ombak masihkah deburnya
Menggerumukan kerinduanku padanya
Wahai wanita bersayap indah
Jiwa ini karam oleh gelombangmu
Apalah aku
Ketika Ruhmu tak menemaniku
Dalam mengayuh biduk yang telah rapuh.

ESA

Setting Vlan Mikrotik + Switch HP Procurve 2510

vlan hp procurve

Daripada bengong coba iseng config mikrotik lagian juga udah lama gak nulis blog sekedar buat buku diary 🙂 berikut simple config setting vlan di mikrotik:
Step 1 (buat ip address di interface plus create vlan, pasti lah ya )
add address=172.16.1.16/24 disabled=no interface=ether3 network=172.16.1.0
add address=172.31.31.1/24 disabled=no interface=ether4 network=172.31.31.0
add address=172.31.32.1/24 comment=VLAN2 disabled=no interface=vlan2 network
172.31.32.0
add address=172.31.33.1/24 comment=VLAN3 disabled=no interface=vlan3 network
172.31.33.0

Step2 2 (buat VLAN di HP procurve)
ProCurve Switch 2510-24# conf t
ProCurve Switch 2510-24(config)# vlan 100 name VLAN100
ProCurve Switch 2510-24(config)# end
ProCurve Switch 2510-24# show vlan
Status and Counters – VLAN Information
Maximum VLANs to support : 8
Primary VLAN : DEFAULT_VLAN
Management VLAN :
802.1Q VLAN ID Name Status Voice Jumbo
————– ———— ———— —– —–
1 DEFAULT_VLAN Port-based No No
2 VLAN2 Port-based No No
3 VLAN3 Port-based No No
ProCurve Switch 2810-48G# show run
ProCurve Switch 2810-48G# show run

Running configuration:
; J9022A Configuration Editor; Created on release #N.11.06
hostname “ProCurve Switch 2510-24”
snmp-server community “public” Unrestricted
vlan 1
name “DEFAULT_VLAN”
untagged 1-24
ip address manual
exit
vlan 2
name “VLAN2”
exit
vlan 3
name “VLAN3”
exit

ProCurve Switch 2510-24# conf t
ProCurve Switch 2510-24(config)# vlan 2
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-100)# untagged 2
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-100)# tagged 1
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-100)# exit
ProCurve Switch 2810-48G(config)# conf t
ProCurve Switch 2810-48G(config)# vlan 3 name
ProCurve Switch 2810-48G(config)# vlan 3
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-200)# untagged 3
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-200)# 1
ProCurve Switch 2810-48G(vlan-200)# exit
ProCurve Switch 2810-48G(config)# sh ru
ProCurve Switch 2810-48G# sh ru

Diskusi Rasa

Tuhan….
Aku tak mengerti
lepas rasa dan persaanku
Pada blog yang terbatas ini

Tuhan…
Apakah Inspirasi yang KAU cipta
Kan usir segala resah yang berteman gelisah…?
Hingga tercipta damai dan nikmat
Aku singgah dalam bukit problema….Tuhan
Yang terjang segala rimba

Tuhan…
Kau ciptakan rasa cinta pada insan-MU
Dengan terang cahaya-MU
Akan tetapi kenapa aku tertawan
Angan pun mencekamku
Deraikan air mata

Tuhan…
Jiwa ini kian lapar dengan Cinta
Imajiku berlari
Kelilingi Firdaus-MU
Sunyi pun menjelma irama
Dengan alunan sahaja
Decakkan kekaguman ciptaan-MU

Aku mengerti TUhan…
Manusia terbatas
Kenapa kau berikan
Rasa cinta tanpa batas
Dari cahaya kreasi-MU
Hingga hati semerah senja keagungan-MU
Malam makin pekat mendekap cakrawala
dan aku terus berkutat
Mengurai benang kerinduannya
yang telah tersimpul dalam hati.

ESA

JADIKAN ANDA BERKILAU DAN MUDAH DIATUR

Hidup sulit diatur!
Hidup masa kini yang kering dan keriting
Adalah hidup anda yang muram pudar warnanya
Mengapa tak berpaling pada sampo santen?
Shampoo santen, bukan serupa shampoo lainnya
Shampoo santen, jadikan hidup anda berkilau
Dan gampang diatur
Pakailah empat sendok sehari
Tanpa musti dibilas lebih dahulu
Kini hidup seindah lidah buaya dan urang-aring
Tiada kemilau seindah lidah buaya!

KOTA INI SERUPA RUMAH MERPATI

Kota ini tak ubah rumah merpati
Dengan berjuta jendela menganga
Pagi hari melolos mereka memasuki
Belantara beton baja
Ketika senja tiba
Berjuta merpati terbang guntai
Lalu bersama-sama meludahkan keluh kesahnya
Pada kelelawar dan deru bis kota

Kota ini tak ubah rumah merpati
Dengan berjuta jendela terkunci rapat
Malam hari membuntal mereka dengan irama dangdut
Dari radio transiter sember
Dan warta berita ihwal neraca pangan
Yang surplus diselingin riuh kenaikan bbm

Kota ini tak ubah rumah merpati
Dengan berjuta mulut bayi menganga
Menunggu para lelaki bekerja
Dalam pabrik dan plaza
Ketika bulan tua renta
Berjuta lelaki menyuapi anak-anaknya
Dengan keringat dan dendam
Sementara para ibu
Menggadaikan kutang dan giwangnya

Kota ini tak ubah rumah merpati
Yang menganga dan mengatup jendelanya
Sementara para penghuninya
Tak ubah ternak-ternak jinak
Yang siap dibeton bajakan dan dipabrikan hidupnya…

Perjalanan sebuah lamunan

Mentari sangat bersemangat menyinari hari ini. Siang ini panas sekali, aspal hitam dijalan mengeluarkan uap panas, menambah panjang kesialanku hari ini.
“ Uh…panas sekali, mau kiamatkah hari ini?” gumanku sembari mengambil sehelai sapu tangan di kantong celanaku lalu ku usap keringat yang membasahi sekujur tubuhku. Aku melewati hari ini serasa melewati satu tahun, sangat membosankan. Lalu aku mampir ke tukang rokok.
“ bang rokok sebatang!” pintaku. Diberikannya aku rokok, ku bakar lalu kuhisap dalam-dalam.
“ ssssssssshuuuuuh, jalan kesurga lewat mana ya bang?” Aku bertanya pada tukang rook sembari menyemburkan asap rokok ke wajahnya.
“ gila apa kau?, orang ingin umur panjang kau ingin ke surga, kalau kau sampai ke neraka pertanggung jawaban apa yang kau katakan pada tuhan nanti?. Tukang rokok berbicara sembari menatapku tajam.
” tidak apa-apa, hari ini saya di pukul telak oleh masalah yang datang bertubi-tubi!! Sambutku.
Tukang rokok mencoba menasihati “ sabarlah, kau belum seberapa denganku dalam mengarungi hidup ini, rajin-rajinlah kau berdoa!”.
Tak lama kemudian kendaraan bewarna orange disertai dengan suara yang berisik ibarat monster yang sedang mengerang lewat, ya…itu metromini. Aku lekas memberentikannya lalu duduk di bangku yang keras sekali seperti batu.
Aku berfikir dalam perjalanan “ Negara ini hanya mau enaknya, kendaraan besi tua seperti ini, masih bisa layak jalan di kota metropolitan yang modern yang segalanya serba otomatis dan nyaman”
Berlanjut perjalananku sampai-sampai aku terlelap karena kantuk sebab penat sekali kepalaku dan karena aku telah terbiasa menaiki kendaraan seperti ini.
Tiba-tiba suara kasar membangunkanku “ Ade….de, bangun sudah sampai!”. Aku panik ternyata kernet metro yang membangunkanku, setiap hari aku naik mobilnya untuk menuju ke kampus, dia berani membangunkanku karena dia telah mengenal wajahku.
Bergegaslah aku turun. Rumahku tidak jauh dari jalan raya berada di pinggiran kota dan pingiran rel, rumah-rumah kumuh yang terbuat dari seng-seng bekas yang sudah karat, berjejer, bersesak-sesakkan. Menjadi pemandangan memilukan, terkadang aku disuguhkan dengan pemandangan seorang lelaki tua yang teronggok bak tulang belulang hidup dipojokan tumpukan seng. “Cuihhhhhh!!!! DPR renovasi toilet menghabiskan 2 milyar” gumanku dalam hati.
“ Kasihan mereka harus bersaing dengan pejabat-pejabat korup serta orang-orang yang rakus kekuasaan yang tidak punya perasaan pada kaum papa “ kata yang terlontar setiap aku melintasinya.
Sampai juga aku dirumah setelah melewati perjalanan yang membosankan juga pemandangan yang menyayat. Aku raih gagang pintu ibu menyambut dengan senyumnya yang hangat.
“ Pucat sekali mukamu, seperti orang yang mau mati!” ibu berkata.
Aku sudah terbiasa dengan gaya bicara ibu yang kasar, tapi entah kenapa wajahnya yang hangat membuatku tak bisa marah. Aku memakluminya mungkin beliau pusing dengan biaya hidup yang membumbung tinggi. “Tak usahlah kau ambil pusing” ibu berkata padaku. Langsung aku menuju kamar, ganti baju dan berlalu ke kamar mandi. Kubenamkan kepalaku kedalam bak mandi berharap agar pikiran bisa segar, bernyanyilah mulut ini untuk menghilangkan sesak yang menusuk tajam paru-paru.
Masalah mandi sudah selesai, aku makan dimeja makan. Hidupku membosankan hanya makan, mandi, kuliah, tidur, bermimpi. Selesai makan aku kembali kamar, sebuah kamar yang sempit yang dipenuhi buku-buku, dimeja, dilemari, diatas kasur, dimana-mana! kekamar aku hanya sekedar membuka buku catatan kuliah, aljabar, matematika,logika, fisika dasar.
“Huhhhh, tambah mampus aku hari ini kalau kubuka buka yang tidak sesuai dengan jiwaku!!” keluhku. Kutenggelamkan tubuhku dikasur.
Ketika kemudian terdengar suara pintu kamar terbuka, aku terbangun ibu mengahampiri mengusap kepalaku
“ ayahmu telah enam bulan tidak memberikan uang makan!”
“ kau rindu dengan ayahmu?”
“tidak, buat apa aku merindukan seorang yang telah pergi meninggalkan keluarga? Jawabku.
Tiba-tiba wajahku menjadi berubah, mataku menjadi merah bibirku bergetar seperti mengucapkan sesuatu yang tak jelas. Tapi penuh dengan kekesalan.
Kuraih tangan ibu, kukecup “ibu masih punya perhiasan sisa perkawinan, jual bu!!! Untuk hidup kita sebulan ini, susah aku mendapatkan pekerjaan karena aku tidak mempunyai ijazah?”
“semuanya sudah terjual untuk makan, untuk bayar kuliahmu dan buku-bukumu !”
“aku ada uang sedikit, upah dari cuci mobil, ambil bu, untuk beli obat badan ibu panas sekali”.
Aku termangu, aku raih buku-bukuku lalu aku banting…….
Aku sudah bukan anak lagi, bukan juga remaja, aku adalah lelaki yang kelak akan sendiri. Pikiran bersalah karena merepotkan ibu semakin berkecamuk dalam otak. Tak ada lagi tempat untuk bisa kucurahkan luka-luka ini……aku butuh cinta……cinta tanpa kata materi didalamnya. Ya …..aku jadi ingat dengan seorang wanita yang kusuka. Cintanya yang menerimaku apa adanya, cintanya cinta jalan yang tegar menghadang keadaan.
‘sudahlah istirahat, nak?” ibu berkata sembari berlalu meninggalkan kamarku.
Sudah tak mungkin aku bermimpi malam ini. Lalu aku langkahkan kaki menuju taman, aku selalu menyebutnya taman walau keadaannya tidak serupa tapi Aku nyaman. Tak cukup besar tetapi sangat asri ada pohon beringin, bunga mawar dan bunga terompet dan ada sebuah kolam kecil diplester semen seadanya serta pancuran diatasnya, walaupun itu sebenarnya bisa dikatakan hanya sebuah comberan Ada sesuatu yang membuat aku betah disana yaitu suara jangkrik, sengaja aku beli kemudian aku lepas disekitar taman dan bangku kayu sebagai teman lamunananku.
Ku duduk dibangku kayu sembari memandang bulan ” ah….ingin kugapai bulan itu lalu kumakan sampai habis hingga tak menyisakan cahaya, biar bintang yang menyinari malam ini sebab bulan hanya parasit yang selalu menggantungkan dirinya pada matahari”.
Tanpa sadar lamunanku hinggap pada seorang wanita yang aku cintai, lamunanku semakin liar. Entahlah setelah aku mengenal cinta aku merasa tiap malam sepi tanpa hadirnya, sepi pun berbisik cinta….cinta…cinta….
Tiba-tiba aku melihat sesok tubuh wanita di balik pagar, ia tersenyum.
” hahhh….itu wanita yang ada dalam lamunanku!!!” sosoknya membuat aku terkejut.
” ya Tuhan….jiwaku bergetar melihat senyumannya, matanya yang bulat, kulitnya yang langsat menciptakan gelombang hangat merasuki tubuhku!!.
Kudekati sosok itu sembari menyebrangi rel. Gelombang hangat semakin terasa….aku raih tangannya. Kan tetapi ia tak mau, entah aku seperti merengkuh cahaya Aku terus mencoba menariknya. Terdengar pekikan ” hei minggir ada kereta”. Tidak aku gubris, tiba tiba aku terhempas terpendar menjadi bulir bulir cahaya….Akhirnya aku bisa memeluk wanita itu, kekasihku yang tewas tertabrak kereta ketika ia menyebrang rel.
”Nak!!! Bangun Nak….jangan tinggal kan Ibu sendiri, anakku kamu durhakai ibundamu ini kota tak ubah neraka, bising bagai pasir” terlintas suara itu, aku menoleh kebelakang tubuh ku hancur lembur dipelukan Ibu…….

HANYA ADA DUA MANUSIA YANG AKU CINTAI DALAM HIDUP INI IBU DAN KEKASIHKU MEREKALAH YANG MEMBERIKAN KEHANGATAN CINTA ABADI…….. THANKS’ MOM KELAK KITA AKAN BERTEMU DALAM KEABADIAN BUKAN DIKOTA YANG BISING BAGAI PASIR……….

14.01.2012
Segara wisesa